Rabu, 19 Oktober 2011

Rindu terlarang



Waktu telah menghempas jejak kita
ketika detik terlewati tanpa di harap
setapak langkah kita mencatat kegagalan
pada lembar buram dengan pena tak bertinta
tapi membekas jadi ukiran abadi tak terlupakan

mungkin tak patut di ingat
karena ia bukanlah kenangan indah
melainkan guratan hitam prasasti duka
yang terukir pada arca kepdihan
keagungan cinta yang ku banggakan tenggelam
di hempas gelora rinduku yang terlarang



ingin ku akhiri hembusan bayu di dadaku saat itu
ketika gemercing dan dawai angan menghentak jiwa
menyanyikan balada rindu tanpa akhir,,
apa yang ku jumpa ?
ketika aku kembali menatap bingkai di tilam khayalku
ia tetap semu tak pernah ada,
karena figura tentang indahmu gulita anganku
yang remang tanpa lentera

kau lihat aku kini,
meraba arah mencari jalan untuk kembali
kepangkuan kasih yang pernah sirna.
di ruang sana,secercah cahaya ku lihat
meski ku tahu itu bukan engkau
tapi ia adalah lukisan samar
tentang ruang yang pernah ku tempati di hatimu

bilakah ia kan terus benderang seindah hatimu ?
aku tak tahu,
jawaban yang ku jumpa hanyalah keraguan semata
karena lentera di ruang belum mampu membias
pada kelamnya jiwa nan terlalu pekat ku bawa,
do'aku, semoga rindu yang kini untuknya
dapat membebaskan aku dari belenggu cintamu yang mengikatku

abaikan aku ,karena kau yang telah meninggalkan aku
|| | Copy Right By : Kalam Jiwa | Design By : Cuerosbhelatos ||